
Tren MPLS Daring, Bagaimana di UPTD SMP Negeri 1 Bajuin?
Setiap tahun pelajaran baru, selalu di awali kegiatan orientasi pengenalan bagi peserta didik baru. Yaitu kegiatan untuk memperkenalkan peserta didik kepada lingkungan barunya, seperti guru dan staf yang akan membantunya dalam kegiatan belajar di sekolah, ruang kelas yang akan ditempatinya, fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah barunya, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan lingkungan sekolahnya. Pada masa sekarang kegiatan orientasi pengenalan sekolah tersebut dikenal dengan sebutan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Sudah 3 hari ini UPTD SMP Negeri 1 Bajuin melaksanakan kegiatan MPLS kepada peserta didik baru, sebagai lanjutan kegiatan MPLS dengan kelompok siswa hadir ke sekolah. Kegiatan ini dilaksnakan secara daring atau online mulai tanggal 20 s.d 23 Juli 2020. Dimana menyesuaikan dengan peraturan dan arahan dari pemerintah berkaitan dengan masa tanggap darurat Covid-19.
Kegiatan MPLS ini dilaksanakan dengan menyederhanakan materi yang disampaikan kepada peserta didik baru, yaitu hanya menyampaikan materi yang esensial dalam kegiatan belajar peserta didik, terutama di masa belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Materi tersebut adalah Wawasan Wiyata Mandala, Tata Krama dan Tata Tertib Sekolah, dan Cara Belajar Efektif. Dalam sehari ada 1 materi dengan diikuti mengerjakan tugas yang diberikan oleh pemateri.
Hari pertama adalah materi Wawasan Wiyata Mandala dengan pemateri bapak Saeful Bahri, S.Pd. Kemudian hari kedua dengan materi Tata Krama dan Tata Tertib Sekolah dengan pemateri bapak Ismail, S.Pd. Dan hari terakhir diisi materi Cara Belajar Efektif dengan pemateri bapak Ahmad Fuad Hasan, M.Pd.I. Semua kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik baru dengan menggunakan media dasar WAG (WhatsApp Group). Selain itu memanfaatkan fitur YouTube, Google Form, dan fitur/ platform lain sebagai penunjang.
Berdasarkan absensi yang harus diisi oleh peserta didik baru sebagi peserta MPLS, ada sekitar 36 peserta didik (80%) yang mengisi setiap harinya. Ini dapat dimaklumi, karena tidak semua peserta didik berada di wilayah yang mudah jaringan internet nya, bahkan beberapa tidak memiliki perangkat/ smartphone sebagai sarana mengakses kegiatan MPLS ini. Sebagai alternatif, bagi peserta didik yang tidak bisa mengikuti kegiatan MPLS secara daring ini, akan diundang ke sekolah untuk menerima materi MPLS secara luring/ langsung dalam sehari.
Internet dan smartphone/ perangkat gadget memang menjadi kendala yang paling banyak ditemui dalam penerapan PJJ ini, apalgi di daerah pinggiran/ pedalaman dengan kemampuan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Maka diperlukan solusi jalan tengah agar peserta didik mendapatkan haknya dalam belajar, salah satunya adalah dengan mendatangkan peserta didik ke sekolah. Tentunya dengan jumlah peserta yang dibatasi, waktu yang tidak panjang, dan memperhatikan protokoler kesehatan berkaitan pandemi covid-19 ini.
Tidak berbeda dengan yang dirasakan oleh guru-guru dan kepala sekolah di sekolah lain, ada perbedaan-perbedaan antara kegiatan MPLS tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi banyak juga persamaan MPLS dari tahun ke tahun, meskipun dilaksanakan secara daring. Seperti adanya perencanaan, pelaksanaan/ proses pembelajaran, dan penilain. Maka, hal tersebut sudah memenuhi standar minimal dari proses pembelajaran yang harus diterima peserta didik.
Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal seperti biasa, para guru bisa melaksanakan pembelajaran secara penuh dan teratur, dan peserta dapat memperoleh hak-hak pendidikannya secara penuh. Dan selamat datang bagi peserta didik baru di UPTD SMP Negeri 1 Bajuin, selamat bergabung, semoga semakin membuka jalan untuk menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat. Amiin.